Makna Paduan Leksem
Ada 3 istilah yang dibahas
pada bagian ini: idiom, kata majemuk, paduan leksem. Harimurti (1989:107)
mengatakan idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan makna
komponen-komponennya. Contoh: buah
bibir yang bermakna bahan pembicaraan.
Kata majemuk adalah
gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai
pola fonologis, gramtikal, dan semantik yang khusus menurut kaidah bahasa yang
bersangkutan. Makna kata majemuk bukanlah makna unsur-unsurnya, tetapi makna
baru, makna lain dari unsur-unsurnya. Contoh : batu api yang makna nya sejenis bahan yang
dapat menimbulkan api yang ada di dalam geteran.
Paduan leksem adalah gabungan dua leksem
atau lebih yang diperhitungkan sebagai kata. Menurut Harimurti paduan leksem
menjadi calon kata majemuk, konsep paduan leksem tidak sama dengan kata
majemuk. Makna paduan leksem dapat dirunut dari unsur yang membentuknya.
Contoh :
Inti Paduan Makna
Air Air limbah Air buangan,kadang-kadang beracun
Makna Kata Bebas
Yang dimaksud dengan
kata bebas yaitu kata-kata yang dapat berdiri sendiri dalam ujaran tanpa
mendapat imbuhan atau tanpa didampingi kata yang lain. Kata bebas pada umumnya
berkategori nomina. Contoh kata arang bermakna
bahan bakar yang hitam warnanya dibuat atau terjadi dari bara kayu yang
dipengap. Kata arang dapat muncul dalam bentuk idiom, misalnya patah arang yang bermakna putus sama
sekali.
Bentuk yang
Mengakibatkan Makna
Bentuk yang
mengakibatkan makna di sini, yakni imbuhan. Imbuhan dalam BI belum bermakna.
Karena itu, sebuah imbuhan dapat saja mengakibatkan munculnya makna yang
bermacam-macam. Ambillah prefiks me-. Prefiks me- yang diletakkan pada leksem karang, menghasilkan kata mengarang yang bermakna melaksanakan
aktivitasmsesuai denga yang ditunjukkan oleh leksemnya. Prefiks me- yang
diletakkan leksem lebar mengakibatkan
makna menjadi sesuai dengan leksemnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar